Profil Desa Karangduren
Ketahui informasi secara rinci Desa Karangduren mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Karangduren, Bobotsari, Purbalingga, mengulas tuntas data demografi, potensi ekonomi berbasis pertanian dan UMKM, serta infrastruktur pendukung. Informasi akurat mengenai letak geografis, pemerintahan, dan dinamika sosial masyarakatnya
-
Lokasi Strategis
Berada di jalur provinsi yang menghubungkan Bobotsari dengan Karangreja, menjadikan desa ini memiliki aksesibilitas tinggi dan potensi sebagai area perlintasan ekonomi.
-
Ekonomi Berbasis Agraris dan UMKM
Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian yang subur serta geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama dalam bidang kuliner dan kerajinan.
-
Pemerintahan Progresif
Pemerintah desa menunjukkan inisiatif aktif dalam pembangunan, seperti pemanfaatan BUMDes untuk mendirikan rest area dan pasar rakyat guna mendorong perputaran ekonomi lokal.

Terletak di jalur vital yang ramai, Desa Karangduren, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, menampilkan diri sebagai sebuah wilayah yang dinamis dengan fondasi ekonomi yang kuat di sektor agraris dan geliat UMKM yang terus bertumbuh. Posisi strategisnya bukan hanya menjadi gerbang perlintasan, namun juga membuka beragam peluang pembangunan yang dikelola secara aktif oleh pemerintah desa bersama warganya. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Karangduren, mulai dari kondisi geografis, demografi, hingga potensi masa depan yang menjanjikan.
Sekilas Tentang Desa Karangduren
Desa Karangduren merupakan satu dari 16 desa di wilayah Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini dikenal sebagai kawasan yang hidup, didukung oleh aktivitas pertanian yang menjadi mata pencaharian utama sebagian besar penduduknya, serta inisiatif-inisiatif ekonomi kreatif yang mulai bermunculan. Secara administratif, pemerintahan desa terbagi dalam 3 dusun, 6 Rukun Warga (RW) dan 17 Rukun Tetangga (RT), sebuah struktur yang memastikan pelayanan dan koordinasi masyarakat berjalan efektif dari tingkat paling bawah. Visi desa untuk menjadi "Mandiri, Sejahtera, Berbudaya, dan Berdaya Saing dengan Mengedepankan Nilai Gotong Royong" menjadi panduan utama dalam setiap langkah pembangunannya.
Letak Geografis dan Batas Wilayah Administrasi
Secara geografis, Desa Karangduren berada pada posisi yang sangat strategis di jalan raya provinsi yang menghubungkan pusat Kecamatan Bobotsari dengan Kecamatan Karangreja. Letaknya sekitar 2 kilometer dari pusat kota Kecamatan Bobotsari, membuatnya mudah dijangkau dan memiliki akses yang baik ke pusat layanan publik dan pasar.
Luas Wilayah: Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga, luas wilayah Desa Karangduren adalah 1,65 km² (165 hektar).
Kode Pos: Untuk keperluan administrasi surat-menyurat dan logistik, Desa Karangduren menggunakan kode pos 53353.
Batas-batas wilayah administrasi Desa Karangduren ialah sebagai berikut:
- Sebelah UtaraBerbatasan dengan Desa Talagening
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Bobotsari
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan Desa Kalapacung
- Sebelah BaratBerbatasan dengan Desa Banjarsari
Letak ini menempatkan Karangduren di tengah-tengah desa produktif lainnya, membuka peluang untuk sinergi dan kolaborasi antardesa dalam pengembangan kawasan Kecamatan Bobotsari secara keseluruhan.
Kondisi Demografi dan Kependudukan
Berdasarkan data BPS dalam publikasi "Kecamatan Bobotsari dalam Angka", populasi Desa Karangduren menunjukkan komposisi penduduk yang padat dan produktif. Data terakhir yang tersedia mencatat jumlah penduduk desa ini mencapai 4.456 jiwa.
Dengan luas wilayah 1,65 km², maka kepadatan penduduk Desa Karangduren yaitu sekitar 2.700 jiwa per km². Angka kepadatan ini tergolong tinggi untuk ukuran sebuah desa, menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan untuk pemukiman cukup intensif. Tingkat kepadatan ini juga membawa implikasi pada kebutuhan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang harus memadai untuk melayani seluruh warga. Dinamika kependudukan ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pemerintah desa untuk terus berinovasi dalam penyediaan layanan publik dan penciptaan lapangan kerja.
Potensi Ekonomi Desa
Perekonomian Desa Karangduren ditopang oleh dua pilar utama: pertanian yang telah mengakar kuat dan sektor UMKM yang terus menunjukkan geliat positif. Kombinasi keduanya menjadikan desa ini memiliki ketahanan ekonomi yang cukup baik.
Sektor Pertanian
Sebagai desa agraris, sebagian besar lahan di Karangduren dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, terutama sawah. Lahan sawah yang subur menjadi sumber utama produksi padi yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga dijual ke pasar yang lebih luas. Selain padi, komoditas pertanian lain seperti palawija juga dikembangkan oleh para petani untuk diversifikasi produk dan pendapatan. Sektor ini menjadi tulang punggung yang menyediakan lapangan kerja bagi banyak warga, baik sebagai pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Sektor UMKM di Desa Karangduren menunjukkan perkembangan yang signifikan, didorong oleh kreativitas warga dan dukungan pemerintah desa. Beberapa bidang UMKM yang menonjol antara lain:
- KulinerBanyak warga membuka usaha di bidang kuliner, mulai dari warung makan, produksi makanan ringan, hingga jajanan pasar. Keberadaan Rest Area yang dikelola BUMDes menjadi etalase utama bagi produk-produk kuliner ini, terutama saat momen-momen tertentu seperti bulan Ramadhan.
- Perdagangan dan JasaLetaknya di jalur yang ramai mendorong tumbuhnya usaha perdagangan seperti toko kelontong dan penyedia jasa lainnya. Keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah desa juga menjadi pusat aktivitas ekonomi tersendiri.
- KerajinanMeskipun tidak sebesar sektor kuliner, beberapa warga juga menekuni usaha kerajinan tangan yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut dengan pembinaan dan akses pasar yang lebih baik.
"Kami melihat potensi besar pada UMKM lokal untuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Program seperti Pasar Rakyat Berkah Ramadhan di Rest Area BUMDes adalah salah satu upaya kami untuk memberikan ruang bagi 40 pedagang warga Karangduren agar produk mereka laku di pasaran," ujar Kepala Desa Karangduren, Setyo Pamungkas, dalam sebuah pernyataan yang dirilis di situs resmi Pemkab Purbalingga (1/4/2022).
Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Roda pemerintahan di Desa Karangduren berjalan secara aktif di bawah kepemimpinan Kepala Desa dan jajarannya, serta diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Pemerintah Desa Karangduren dikenal proaktif dalam menangkap peluang dan merespons kebutuhan masyarakat. Salah satu bukti nyata ialah pendirian Rest Area oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Loskar Mulia". Inisiatif ini tidak hanya menciptakan aset ekonomi baru bagi desa, tetapi juga secara langsung memberdayakan puluhan pelaku UMKM lokal.
Kerja sama antara pemerintah desa, BPD, lembaga kemasyarakatan desa (LKD), serta tokoh masyarakat menjadi kunci keberhasilan program-program pembangunan. Musyawarah desa (Musdes) secara rutin diadakan untuk merumuskan kebijakan yang partisipatif, seperti yang tercantum dalam berbagai dokumen peraturan desa, termasuk dalam penanganan dampak sosial-ekonomi.
Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Ketersediaan infrastruktur merupakan faktor penentu kualitas hidup masyarakat. Desa Karangduren memiliki sejumlah fasilitas publik yang cukup memadai, antara lain:
- Akses JalanJalan utama desa yang merupakan jalan provinsi berada dalam kondisi baik dan beraspal, menunjang kelancaran transportasi dan distribusi barang. Jalan-jalan lingkungan di dalam desa juga terus mendapatkan perhatian untuk perbaikan dan pemeliharaan.
- Fasilitas PendidikanTerdapat lembaga pendidikan formal di desa ini, mencakup Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang memastikan akses pendidikan dasar bagi anak-anak usia sekolah.
- Fasilitas KesehatanWarga dapat mengakses layanan kesehatan dasar melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Puskesmas Pembantu (Pustu) serta Posyandu yang aktif melayani kesehatan ibu dan anak.
- Sarana IbadahMayoritas penduduk yang beragama Islam difasilitasi dengan keberadaan masjid dan musala yang tersebar di setiap dusun untuk kegiatan keagamaan dan sosial.
- Fasilitas EkonomiKeberadaan SPBU dan Rest Area menjadi fasilitas ekonomi vital yang tidak hanya melayani warga lokal tetapi juga para pengguna jalan yang melintas.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Kehidupan sosial masyarakat Desa Karangduren masih kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Tradisi ini menjadi modal sosial yang kuat dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan dan kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan keagamaan, perayaan hari besar nasional, dan kerja bakti rutin menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Meskipun demikian, seperti halnya wilayah lain yang berkembang, Desa Karangduren juga menghadapi tantangan sosial. Berita dari Tribratanews Polres Purbalingga beberapa waktu lalu menyoroti pentingnya pembinaan terhadap remaja untuk mencegah kenakalan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah desa dan aparat setempat perlu bekerja sama dengan orang tua untuk melakukan pengawasan dan pembinaan guna menjaga lingkungan sosial yang kondusif.
Tantangan dan Arah Pembangunan ke Depan
Meskipun memiliki banyak potensi, Desa Karangduren tidak luput dari tantangan. Kepadatan penduduk yang tinggi menuntut penyediaan lapangan kerja yang lebih luas di luar sektor pertanian tradisional. Peningkatan kapasitas dan daya saing produk UMKM, mulai dari pengemasan, pemasaran digital, hingga akses permodalan, menjadi pekerjaan rumah yang harus terus diupayakan.
Mengacu pada visi desa, arah pembangunan ke depan akan difokuskan pada:
- Penguatan Ekonomi LokalMelanjutkan pengembangan BUMDes dan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi, serta menjajaki potensi agrowisata sederhana berbasis pertanian.
- Peningkatan Kualitas SDMMemastikan seluruh warga mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan yang layak sebagai fondasi daya saing.
- Optimalisasi InfrastrukturTerus meningkatkan kualitas infrastruktur dasar seperti drainase, pengelolaan sampah, dan penerangan jalan untuk mendukung kenyamanan dan keamanan warga.
- Menjaga Kearifan LokalMempertahankan nilai gotong royong dan budaya lokal sebagai benteng sosial di tengah arus modernisasi.
Desa Karangduren, Kecamatan Bobotsari, merupakan contoh sebuah desa yang berhasil memadukan potensi geografisnya dengan dinamika sosial-ekonomi warganya. Dengan pemerintahan yang proaktif dan semangat kewirausahaan masyarakat yang mulai tumbuh, desa ini berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan visinya sebagai desa yang mandiri dan sejahtera. Tantangan yang ada bukan menjadi penghalang, melainkan pemicu untuk terus berinovasi demi masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakatnya.